Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Sobat
New Generations ...
Masa Kependudukan Jepang
Masa Perang Kemerdekaan
Masa Perang Kemerdekaan hingga 1961
Masa 1961 – 1999
Masa 1999 – sekarang
Sejarah Gerakan Pramuka merupakan sumber pemikiran dan pembelajaran pengembangan organisasi, agar terus digali untuk memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
Salam
Sejarah
merupakan cerminan bagi keadaan sekarang, serta sumber pemikiran dan
pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang. Untuk itu
kesempatan kali ini New Genarations akan memberikan sejarah singkat dari
Gerakan Pramuka agar para pembaca mengerti dari mana dan bagaimana Pramuka
tersebut. Silahkan disimak.
Masa
Hindia Belanda
Tahun
1908, Mayor Jenderal Robert Boden Powell melancarkan suatu gagasan tentang
pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar menjadi
manusia Inggirs, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan Inggris Raya ketika itu
Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah buku yang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan yang diperlukan Pramuka.
Gagasan Boden Powell dinilai cermelang dan menarik sehingga banyak dari negara-negara llain mendirikan kepanduan. Gagasan kepanduan dibawa oleh seorang Belanda ke Indonesia yang pada masa itu adalah daerah jajahan Hindia Belanda dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau persatuan pandu-pandu Hindia Belanda.
Pemimpin-pemimpi pergerakan nasional Indonesia, mengambil gagasan Boden Powell dengan membentuk organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik yaitu sebagai kader pergerakan nasional. Pada masa itu mulailah bermunculan organisasi kepanduan diantaranya JPO, JJP, NATIPIJ, SIAP, HW dan lain sebagainya. Tetapi pergerakan ini mengalami tantangan oleh pemerinta Belanda sehingga melarang menggunakan istilah Padvinder dan Padvinderij untuk organisasi kepanduan diluar NIPV.
Sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju. Oleh karena itu pada tahun 1930 muncullah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938.
Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah buku yang berisi pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan yang diperlukan Pramuka.
Gagasan Boden Powell dinilai cermelang dan menarik sehingga banyak dari negara-negara llain mendirikan kepanduan. Gagasan kepanduan dibawa oleh seorang Belanda ke Indonesia yang pada masa itu adalah daerah jajahan Hindia Belanda dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau persatuan pandu-pandu Hindia Belanda.
Pemimpin-pemimpi pergerakan nasional Indonesia, mengambil gagasan Boden Powell dengan membentuk organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik yaitu sebagai kader pergerakan nasional. Pada masa itu mulailah bermunculan organisasi kepanduan diantaranya JPO, JJP, NATIPIJ, SIAP, HW dan lain sebagainya. Tetapi pergerakan ini mengalami tantangan oleh pemerinta Belanda sehingga melarang menggunakan istilah Padvinder dan Padvinderij untuk organisasi kepanduan diluar NIPV.
Sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju. Oleh karena itu pada tahun 1930 muncullah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938.
Masa Kependudukan Jepang
Pada
masa pendudukan Jepang (Perang Dunia
II), penguasa Jepang melarang keberadaan organisasi kepanduan. Tokoh-tokoh
kepanduan banyak yang masuk organisasi Seinendan, Keibodon dan Pembela Tanah
Air (PETA).
Masa Perang Kemerdekaan
Dengan
diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa
Indonesia bahu membahu mempertahankan kemerdekaan. Seiring dengan itu, pada
tangga 28 desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu Rakyat Indonesia (PARI)
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di wilayah Republik Indonesia.
Masa Perang Kemerdekaan hingga 1961
Setelah
Indonesia merdeka, bangsa Indonesia memasuki pemerintahan Liberal. Sesuai
dengan situasi pemerintahan tersbut, maka bermunculan kembali
organisasi-organisasi pandu yang sebelumnya telah vacum atau mati.
Menjelang tahun 1961, kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan. Suatu keadaan yang melemahkan nilai persatuan dan pergerakan kepanduan Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa kepanduan Indonesia menjadi Gerakan Pioner Muda seperti yang ada di negara-negara Komunis.
Menjelang tahun 1961, kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan. Suatu keadaan yang melemahkan nilai persatuan dan pergerakan kepanduan Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa kepanduan Indonesia menjadi Gerakan Pioner Muda seperti yang ada di negara-negara Komunis.
Masa 1961 – 1999
Gerakan
Kepanduan Indonesia memasuki keadaan baru dengan nama Gerakan Praja Muda Karana
atau Gerakan Pramuka, sesuai Keppres No. 238 Tahun 1961.
Masa 1999 – sekarang
Perkembangan
politik negara dan pemerintahan mengalami perubahan dengan adanya Reformasi.
Keadaan ini turut mempengaruhi perkembangan masyarakat secara menyeluruh.
Untuk pertama kalinya Munas 2003 di Samarinda, pemilihan ketua Kwatir Nasional dilaksanakan dengan system Pemilihan Langsung oleh Kwartir Daerah.
Pembentukan Saka Wirakartika
RUU Kepramukaan
Untuk pertama kalinya Munas 2003 di Samarinda, pemilihan ketua Kwatir Nasional dilaksanakan dengan system Pemilihan Langsung oleh Kwartir Daerah.
Pembentukan Saka Wirakartika
RUU Kepramukaan
Sejarah Gerakan Pramuka merupakan sumber pemikiran dan pembelajaran pengembangan organisasi, agar terus digali untuk memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
Salam
Yang Muda Yang Terdepan