Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Guru Sebagai Evaluator

Terakhir nie sobat new generations, setelah sebelumnya saya mempostingkan beberapa fungsi dari seorang guru, dari Guru Sebagai Sumber BelajarGuru Sebagai Fasilitator, dan Guru sebagai Motivator. Sekarang akan saya sampaikan fungsi lainnya dari seorang guru, yaitu Guru Sebagai Evaluator.
.

Sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi seorang guru dalam memerankan perannya sebagai evaluator.

1. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Siswa
Sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa, evaluasi memegang peranan yang sangat penting. Sebab, melalui evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak diberikan program pembelajaran baru atau malah sebaliknya siswa belum bisa mencapai standar minimal, sehingga perlu diberikan program remedial.

Sering seorang guru beranggapan bahwa evaluasi sama dengan melakukan tes, artinya guru telah melakukan evaluasi manakala ia telah melaksanakan tes. Hal ini kurang tepat, sebab evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau makna tertentu pada sesuatu yang dievaluasi. Dengan demikian tes hanya salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan makna tersebut.

Example : 
Si Otong berdasarkan hasil tes ia memperoleh skor yang bagus, berdasarkan hasil observasi ia dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan wawancara ia benar-benar tidak mengalami kesulitan tentang bahan pelajaran yang telah dipelajari. Berdasarkan rangkaian evaluasi diatas akhirnya guru dapat menentukan bahwa si Otong pantas diberi program pembelajaran baru.
Dilain pihak si Ocol telah berhasil menguasai kompetensi seperti yang diharapkan, namun berdasarkan hasil wawancara dan observasi ia tidak menunjukkan perubahan prilaku yang signifikan, misalnya dalam kemampuan berfikir, maka dapat saja guru menentukan bahwa proses pembelajaran dianggap belum berhasil.

Kelemahan yang sering terjadi sehubungan dengan pelaksanaan evaluasi selama ini adalah guru dalam menentukan keberhasilan siswa terbatas pada hasil tes yang biasa dilakukan secara tertulis, akibatnya sasaran pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan siswa untuk mengisi soal-soal yang biasa keluar dalam tes.

2. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Guru
Evaluasi dilakukan bukan hanya untuk siswa, akan tetapi dapat digunakan untuk menilai kinerja guru itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi apakah guru telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan atau belum, apa sajakah yang perlu diperbaiki. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan guru tentu saja tidak sekompleks untuk menilai keberhasilan siswa, baik dilihat dari aspek waktu pelaksanaan maupun dilihat dari aspek pelaksanaan. Biasanya evaluasi ini dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, atau yang biasa disebut dengan post-tes.