(Skripsi) BAB I. Pengaruh Penggunaan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal
yang penting bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan, manusia dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kesejahteraan hidup. Tuntutan mendasar yang dialami dunia
pendidikan saat ini adalah peningkatan mutu pembelajaran. Setiap lembaga pendidikan berusaha untuk
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan cerdas sehingga
menuntut orang-orang didalamnya bekerja secara optimal, penuh rasa tanggung jawab
dan berdedikasi tinggi.
Kajian tentang ilmu pendidikan
oleh Al-Qur’an disampaikan dalam Surat Thaahaa ayat 114 sebagai berikut :
فَتَعَلَى اَللهُ اُلْمَلِكُ آلْحَقُّ وَلَاتَعْجَلْ
بِالْقُرْءَانِ مِنْ قَبْلِ أَن يُقْضَىَ إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَ قُل رَّبِّ زِدْنِى
عِلْمًا
Artinya : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan
janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan kepadamu mewahyukannya,
dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan. (QS. Thaahaa
: 114)[1]
Dalam ayat diatas menerangkan
bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang serba masih terbatas terutama
didalam bidang ilmu pengetahuan. Sedangkan Rasulluloh SAW saja yang merupakan
makhluk paling sempurna didunia ini masih berdo’a kepada Allah SWT untuk
ditambahkan kepadanya ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu sudah sepantasnyalah
kita sebagai makhluk biasa ini untuk terus berusaha menuntut ilmu pendidikan
hingga akhir hayat. Sehingga dapat menjadi salah satu sumber daya manusia yang
terampil dan cerdas, berdedikasi yang tinggi serta berguna bagi keluarga,
bangsa, dan negara.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan saat ini telah banyak dilakukan, termasuk
dalam bidang pendidikan matematika.
Sebagai salah satu ilmu sains yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga matematika perlu dipelajari dan dipahami dengan
baik. Untuk itu, guru perlu menyajikan
materi pelajaran matematika dengan baik, menarik dan menyenangkan. Inovasi pembelajaran dapat meningkatkan
intensitas interaksi edukatif yang terjadi, sehingga membuat siswa lebih
tertarik untuk belajar.
Proses pembelajaran dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap
kemajuan belajar anak. Suatu proses pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan
menerapkan model pembelajaran.
Wina Sanjaya mengemukakan bahwa ”Untuk mencapai tujuan pembelajaran (ingat pembelajaran adalah peristiwa yang
bertujuan) perlu disusun suatu strategi agar tujuan itu tercapai dengan
optimal. Tanpa suatu strategi yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan
dapat dicapai”.[2]
Model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran yang dapat menarik
minat dan gairah belajar siswa, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran,
karena itu dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk melakukan
diskusi antar siswa (kelompok). Salah
satu model pembelajaran yang dapat mengkondisikan aktivitas ini adalah model
pembelajaran kooperatif.
Cooperative learning atau pembelajaran
kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham
konstruktivis. Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas dan kelompoknya, setiap siswa anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
pelajaran. Dalam cooperative learning,
belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran.[3]
Pembelajaran
kooperatif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif juga membantu siswa memahami konsep-konsep
sulit, berpikir kritis, serta memberikan efek terhadap sikap penerimaan
perbedaan antar individu. Selain itu, pembelajaran kooperatif mengajarkan
keterampilan bekerja sama dalam kelompok.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan anak saat berada dalam masyarakat.
Pembelajaran
kooperatif mempunyai beberapa tipe, salah satunya adalah Student Teams Achievement
Divisions (STAD). ”STAD merupakan
salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan
model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pendekatan kooperatif.”[4]
Dalam model pembelajaran STAD siswa ditempatkan
dalam kelompok belajar beranggotakan empat sampai enam orang yang merupakan
campuran menurut tingkat kemampuannya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan
pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim, untuk memastikan bahwa seluruh
anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut siswa diberikan kuis, diakhiri
dengan pemberian penghargaan. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk
berperan aktif dalam pembelajaran, belajar dari teman sendiri didalam kelompok,
produktif berbicara atau mengeluarkan pendapat dan siswa belajar membuat
keputusan.
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 04 Rumbia adalah salah
satu sekolah yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Lampung
Tengah dengan mengusung visi yaitu menjadi sekolah Islami yang berprestasi
didalam bidang akademik. Tetapi sangat disayangkan model pembelajaran yang
dilakukan oleh tim pengajar masih menggunakan model pembelajaran konvensional
(tradisional) yakni cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa
di dalam kelas dengan cara berbicara dari awal pelajaran, menerangkan materi, memberikan
contoh soal, tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah (PR).
Hal tersebut dilakukan terus menerus dan monoton didalam kelas.
Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan
di MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah, diperoleh hasil ulangan harian matematika pada semester ganjil
tahun pelajaran 2012/2013.
Tabel. 1.1
Data Hasil Prasurvei Nilai Belajar Matematika Kelas VIIIE
MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013
Nilai
|
Kriteria
|
Jumlah Siswa
|
Persentase
|
> 60
|
Tuntas
|
13
|
40,63 %
|
< 60
|
Tidak Tuntas
|
19
|
59,37 %
|
Jumlah
|
32
|
100 %
|
Dari data diatas terlihat bahwa jumlah siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 12 siswa atau hanya 40,63% dari 32 siswa dan
jumlah tersebut belum mencapai hasil yang diharapkan. Karena guru bidang studi
matematika menargetkan 75% dari anak didiknya bisa mendapatkan nilai lebih dari
atau sama dengan nilai KKM yaitu 60.
Setelah penulis melakukan
wawancara dengan beberapa siswa yang belum tuntas, mereka menyatakan alasannya
bahwa kurang memahami materi yang diberikan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
memang tidak suka dengan pelajaran matematika yang dianggap sebagai pelajaran
yang sangat sulit dan membuat kepala pusing.
Berdasarkan keterangan guru matematika
yaitu Ibu Nefri Arima, S.Pd menyatakan bahwa keaktifan siswa sangatlah kurang. Kebanyakan
siswa hanya melakukan 3D (datang, duduk, diam). Ketika guru menjelaskan siswa
kurang memperhatikan bahkan terkadang ada yang asik mengobrol dengan teman
sebangkunya. Ketika ditanya hanya diam, tidak mengerjakan latihan, bahkan
menyalin jawaban teman ketika diberikan pekerjaan rumah (PR). Sehingga siswa
menjadi pasif. Oleh karena itu, perlu
dicari suatu alternatif pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut, salah
satunya adalah pembelajaran kooperatif (cooperative
learning).
Berdasarkan uraian diatas, maka
penulis berasumsi bahwa dengan penggunaan pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement
Divisions (STAD) dapat memberikan
pengaruh positif terhadap minat siswa atas pelajaran matematika, sehingga siswa
dapat lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dikelas dan menghilangkan
pandangan bahwa matematika adalah pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari
menjadi salah satu pelajaran yang mudah serta menyenangkan. Apabila hal
tersebut dapat terwujud maka hasil belajar matematika siswa akan lebih baik
dari sebelumnya.
Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengusung judul : ”PENGARUH PENGGUNAAN
METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SEMESTER I MTs MA’ARIF 04 RUMBIA LAMPUNG TENGAH POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
B. Rumusan
Masalah
Salah satu metode dalam
pembelajaran matematika yang dapat mengaktifkan siswa adalah dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif. Slavin
mengungkapkan dua alasan mengapa strategi pembelajaran kooperatif dapat
mengaktifkan siswa dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan, yaitu:
- Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
- Pembelajaran kooperatif dapat merialisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.[1]
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana
pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa. Untuk membelajarkan siswanya, maka dalam pembelajaran matematika
perlu menggunakan metode mengajar yang berlandaskan kepada pembelajaran aktif
salah satunya yaitu Student Teams Achievement Divisions (STAD).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
- Apakah penggunaan metode kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional (ekspositori) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester I MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel tahun pelajaran 2012/2013 ?
- Adakah pengaruh penggunaan metode kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester I MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel tahun pelajaran 2012/2013 ?
C. Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah:
- Untuk mengetahui apakah penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional (ekspostori) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester I MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel tahun pelajaran 2012/2013.
- Untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester I MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel tahun pelajaran 2012/2013.
D. Manfaat
Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Bagi penulis, menambah pengetahuan dan keterampilan penulis mengenai metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan dapat dimanfaatkan apabila menjadi seorang guru kelak.
- Bagi guru, Dapat memberikan informasi kepada kalangan pendidik, metode manakah yang lebih baik diterapkan dalam proses pembelajaran matematika khususnya pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Dapat meningkatkan mutu pendidikan dan hasil pembelajaran khususnya di MTs Ma’arif 04 Rumbia Lampung Tengah.
- Bagi Siswa, dapat meningkatkan dan membangkitkan nilai serta keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika dengan cara merangsang kebutuhan berprestasi yang ada dalam diri siswa melalui penggunaan metode Student Teams Achievement Divisions (STAD).
E. Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini
antara lain :
1. Sifat Penelitian
Adapun sifat
penelitian ini adalah kuantitatif yaitu
“Penelitian yang berdasarkan pada
sifat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.[1]
2. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang dilaksanakan
adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang mengungkapkan hubungan
antara dua variabel atau lebih sekaligus mencari pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lain.
3. Obyek Penelitian
Adapun obyek dari penelitian ini
adalah penggunaan metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD) terhadap hasil
belajar matematika.
4. Subyek Penelitian
Adapun subyek yang diteliti adalah siswa kelas VIII MTs Ma’arif 04 Rumbia
Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013.
5. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian
dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
6. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 04 Rumbia
Alamat : Jln. Simpang Ma’arif Rukti Basuki
Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah 34157.
[1]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta CV, 2011), Hlm. 8
[1]
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),
Hlm. 240
[1] Departemen
Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya
Transliterasi Arab-Latin Model Perbaris, (Semarang: CV. Asy Syifa, 2001), Hlm. 854
[2]
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
Hlm. 99.
[3]
Isjoni, Cooperative Learning Efektifitas
Pembelajaran Kelompok, (Bandung:
Alfabeta, 2011), Hlm. 11 – 12
[4]
Robert E. Slavin, Cooperative Learning
Teori, Riset dan Praktik, (Bandung:
Nusa Media, 2005), Hlm. 143