Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tanya Kecantikannya Kemudian Agamanya dalam Melamar Wanita

Sobat New Generations....
Dalam mencari pacar baik sobat maupun sobit jelas mencari yang ganteng atau cantikkan. Itu sangatlah wajar sobat. Kerena kita pasti menginginkan sesuatu yang istimewa dan baik. Ada yang bilang itu semua untuk memperbaiki keturunan, he..he..he.. Tapi bagaimana jadinya bagi yang kurang beruntung, yang kurang ganteng terus mendapatkan yang kurang cantik juga, wah bisa ancur berarti dong...wkwkwkwk

Tetapi tahukan sobat semua, bahwa dalam mencari pasangan hidup kita memang dianjurkan untuk mencari wanita yang cantik. Hal itu dianjurkan oleh agama Islam juga. 

Mari kita cermati ucapan Imam Ahmad yang menunjukkan kedalaman fiqh beliau berikut ini:
Apabila seorang pria ingin melamar seorang wanita, maka tanya dulu tentang kecantikannya, jika wanita tersebut dipuji kecantikannya, maka tanya tentang agamanya dan jika (agamanya) bagus maka ia nikahi. Tapi jika tidak bagus, maka ia menolak wanita tersebut karena agamanya.”

Dan tidak bertanya tentang agamanya terlebih dahulu karena jika (agamanya)bagus, kemudian ia bertanya tentang kecantikannya, dan ternyata tidak cantik, ia lalu menolaknya, maka penolakannya adalah karena kecantikan bukan karena agama.”

Pernyataan Imam Ahmad ini sesuai dengan hadis Nabi ketika ada seorang sahabat yang bertanya: “Wanita (istri) terbaik itu yang seperti apa?” maka beliau menjawab
yaitu wanita (istri) yang menyenangkannya apabila dilihat dan mentaatinya apabila diperintah."

Dan kesenangan pria ketika melihat seorang wanit awal kali terjadi karena melihat kecantikan wajahnya dan kecantikan penampilannya. Maka hal ini merupakan dalil umum tentang anjuran untuk memilih istri yang cantik, dikarenakan tujuan dari pernikahan adalah untuk dapat menjaga kehormatan diri. Hal ini sebagaimana disampaikan Ibnu Qudamah
Hendaknya ia memilih wanita yang cantik agar hatinya lebih tentram serta ia lebih bisa menundukkan pandangannya dan kecintaan (mawaddah) kepadanya akan semakin sempurna, oleh karena itu di anjurkan nadzor (melihat calon istri) sebelum dinikahi

Syaikh Ibnu Usaimin berkata, “Terkadang seseorang itu, termasuk dalam golongan orang-orang yang mendambakan kecantikan maka ia tidak bisa menjaga kemaluannya atau menjaga pandangannya kecuali jika menikahi wanita yang memiliki kecantikan

Selain itu, hal yang sudah diketahui dan diakui bersama bahwa kecantikan, keindahan atau ketampanan adalah hal yang diinginkan oleh fitroh, tabiat, naluri setiap manusia, apalagi dengan kondisi fitnah syahwat saat ini yang merajalela dimana-mana didalam rumah maupun diluar rumah. Jadi keinginan untuk mendapatkan pasangan yang sesuai seleranya atau cantik, bukanlah perkara yang tercela. Sehingga jangan sampai seperti yang terjadi pada sebagian pemuda, yang bertanya tentang agamanya terlebih dahulu, lalu pihak keluarga menjawab bahwa wanita tersebut, sholat, puasa, demikian dan demikian yang menunjukkan ia adalah seorang yang bertakwa, kemudian ia bertanya tentang kecantikannya ternyata jauh dari yang ia harapkan akhirnya ia terang-terangan menolak dan meninggalkan wanita tersebut,,, karena apa? karena kecantikannya bukan agamanya.


Berikut Penekanan yang perlu sobat pahami baik-baik :
Pertama: Kecantikan disini adalah menurut sang pelamar, bukan orang lain, karena terkadang cantik menurutnya tapi kurang cantik menurut orang lain, oleh sebab itu dalam agama ini ada syariat nadzor (melihat sang calon istri) agar ia semakin mantap diatas ilmu untuk melanjutkan langkahnya meskipun sebelumnya ia telah mendapatkan sekian banyak informasi terpercaya tentang wanita yang akan ia lamar.

Kedua: Bukanlah maksud para ulama “mencari yang cantik” adalah mencari kecantikan yang menyibukkan kehidupannya dan memfitnahnya (menjadi penghalang) dari bekerja, berjihad dan ibadah kepada Allah. Oleh sebab itu sebagian salaf membenci untuk menikahi wanita yang terlalu cantik, berkata Imam Al-Munawi “…dan para salaf membenci wanita yang terlalu cantik karena hal ini menimbulkan sikap terlalu bangga pada diri wanita tersebut yang akhirnya mengantarkannya kepada sikap perendahan terhadap sang pria”

Ketiga: Kecantikan yang hakiki dan awet adalah kecantikan agama, akhlak perangai dan cara bersikapnya (muamalah) kepada suami, karena dengan hal inilah kecintaan dan kebahagiaan akan timbul dalam rumah tangga, dan berhati-hatilah dalam menikahi wanita yang terlalu cantik yang terkadang atau mungkin kebanyakannya memiliki sikap angkuh, apalagi jika tidak bagus dalam mengerjakan pekerjaan rumah, tidak mau taat, suka meremehkan orang lain. tentu lambat laun wajah cantik yang biasa ia puji-puji itu berubah menjadi wajah yang sangat ia benci.
“Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja, karena bisa jadi, pada suatu saat ia menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja, karena bisa jadi pada suatu saat ia menjadi orang yang engkau cintai”


Keempat: sebagai kesimpulan, cara bertanya ketika hendak melamar sebagaimana yang telah diajarkan oleh Imam Ahmad dan dianjurkan mencari istri yang cantik -menurutnya- yang menyenangkannya dan bukan yang terlalu cantik yang dapat melalaikannya. 

Bagaimana sobat, jadi tidak ada salahnya bila dalam mencari dan melamar wanita kelak kita lebih selektif dalam menentukan pilihannya. Cantik luar dalam, cantik raut muka juga hatinya.

Salam,
Yang Muda Yang Terdepan....