Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penelitian Eksperiment dalam Skripsi

Sobat New Generations....
Dalam posting sebelumnya saya telah membahas mengenai Penelitian Kuantitatif yang merupakan metode penelitian yang kerap sekali dipakai oleh mahasiswa dalam penelitian skripsinya. Kali ini saya berikan lagi sebuah metode yang lain yaitu Metode Eksperiment. Metode ini yang saya gunakan dahulu ketika saya melakukan penelitian dalam proses pembuatan skripsi.



Penelitian eksperimental (experimental research) merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimental juga dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausalitas.

Didalam penelitian eksperiment, terdapat 3 buah karakteristik yang menonjol, yaitu :
1. Variabel bebas yang dimanipulasi.
Yang dimaksud dengan manipulasi, menurut Sukardi (2003), yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variable terikat.

2. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
Dalam penelitian eksperimen terdapat kontrol yang secara sengaja dilakukan oleh peneliti terhadap variable atau ubahan yang ada. Menurut Gay (dalam Sukardi, 2003), mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variable lain pada variable terikat yang mungkin mempengaruhi subjek.

3. Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati langsung oleh peneliti
Pada penelitian eksperimen kepada semua kelas, harus dilakukan penarikan percontoh (sampel) siswa secara acak untuk menentukan siswa yang berada pada kelompok kontrol. Gagasan percakapan itu sangat penting karena hal itu dapat memungkinkan peneliti untuk mengetahui perbandingan dari dari dua kelompok utama yang akan dibandingkan. Jika kelompok eksperimen dan kelompok control memiliki persamaan, maka anda akan memiliki keyakinan terhadap hasil perlakuan yang dieksperimen tersebut. Adanya perbedaan diantara dua kelompok tersebut karena adanya pemberian instruksi atau perlakuan.

Langkah-Langkah Penelitian Eksperimen
Untuk melaksanakan penelitian eksperimen, ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan agar penelitian ini berjalan dengan maksimal. Langkah-langkah tersebut adalah :
  1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
  2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah
  3. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variable, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
  4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :

  • Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen.
  • Menentukan cara mengontrol
  • Memilih rancangan penelitian yang tepat
  • Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian.
  • Membagi subjek dalam kelompok control maupun kelompok eksperimen.
  • Membuat instrument, memvalidasi instrument, dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.
  • Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis
5. Melaksanakan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen
7. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variable yang telah ditentukan
8. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikansi hasinya
9. Menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan 


Rancangan Penelitian Eksperiment.
1. Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
a). Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
b). Tes awal - tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
c). Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)

2. Rancangan Eksperimen Murni
a). Adanya kelompok kontrol.
b). Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok.
c). Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.

Dua rancangan eksperimen secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.
  1. Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok kontrol (the randomize deposttest only control group design)
  2. Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the randomized pretest-posttest control group design)
  3. Empat kelompok solomon (the randomized solomon four group design)
  4. Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest - only control group design)
  5. Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized pretest - posttest cont rot group design, using)


3. Rancangan Eksperimen Kuasi/Semu (Quasi—Experimental Design)
Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti. Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:
  1. Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest - only control group design, using matched subject).
  2. Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomnized posttest - only control group design, using matched subject),
  3. Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment counter balanced, using matched subject) .
  4. Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design)
  5. Rancangan faktorial (factorial design).


4. Rancangan Eks Pos Fakto
Rancangan ini adalah rancangan yang terdapat adanya berbagai hubungan antara skor dan kelompok yang tidak dapat disatukan dari berbagai instruksional program yang diberikan sebelum adanya tes.